Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerjunkan sebanyak 477 mahsiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali. Pemkab berharap kerja nyata para mahasiswa ini dapat membantu dalam penigkatan kesejahteraan warga.
Pelepasan 477 mahasiswa KKN FIK UMS dilakukan Wakil Rektor Bidang Akademik UMS, Muhammad Da’i kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali yang diwakil oleh Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kantor Kesbangpol) Kabupaten Boyolali, Sabarudin di Pendopo Gede Boyolali, Senin (15/7/2019). KKN yang mengambil tema Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education berbasis Al Islam Kemuhammadiyahan (KKN-IPE-AIK) ini dimulai dari Senin (15/7) sampai dengan Selasa (15/10) mendatang.
Muhammad Da’i menjelaskan bahwa kegiatan KKN ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa FIK UMS. Pelaksanaan KKN-IPE-AIK tersebut merupakan kolaborasi mahasiswa semester enam dari empat program studi yang tidak lepas dari Kemuhammadiyahan. Program studi tersebut yakni Keperawatan, Fisioterapi, Ilmu Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
“Ada lintas profesi bidang kesehatan yang diharapkan mereka berkolaborasi bersama untuk menerapkan ilmu yang sudah dimiliki yang berfokus di bidang kesehatan. Disamping itu kita tidak bisa lepas dari Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Kita mengaplikasikan dengan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Da’i.
Pemkab Boyolali menyambut baik kegiatan KKN tersebut dengan harapan kegiatan KKN mampu bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan warga Kabupaten Boyolali.
“Semoga adik adik KKN ini bisa membawa kemajuan yang ada di Desa, khususnya di bidang kesehatan. Dengan adanya mahasiswa KKN dari UMS, selain bisa membawa kemajuan yang ada di desa, masyarakat yang belum termotivasi untuk kuliah, anak anaknya bisa termotivasi untuk kuliah,” kata Sabarudin.
Kesepuluh kecamatan yang menjadi lokasi KKN-IPE-AIK tersebut yakni Kecamatan Sambi, Andong, Karanggede, Sawit, Simo, Nogosari, Ampel, Wonosegoro, Kemusu, Banyudono, dengan titik lokasi sejumlah 60 desa.