Setelah menyelesaikan tigabelas bulan praktek di klinik maupun rumah sakit dengan stase-stase yang berbeda, mahasiswa program profesi fisioterapis Universitas Muhamadiyah Surakarta resmi dilatik pada Sabtu 28 Desember 2019 di gedung Auditorumum Djazman.
Selain wajib melewati 13 bulan perjalanan berkeliling Rumahsakit, di akhir pada study mahasiswa Profesi Fisioterapis ini juga harus menyelesaikan Ujian Kompetensi yang resmi di selengarakan oleh Ikatan Fisioterapi Indonesia untuk mendapatkan surat tanda registrasi (STR).
Ali Imron selaku ketua IFI dalam sambutannya mengungkapkan masa depan fisioterapis di Indonesia masih sanggat cerah jika mereka ingin berusaha mencari peluang yang tersedia.
“Ada puluhan ribu puskesmas yanga ada di Indonesia, jika satu puskesmas membutuhkan minimal satu saja fisioterapis, maka fisioterapis yang dilantik saat ini tidak ada apa-apa nya adalam hal jumlah” Ungkap Imron.